Total kasus kumulatif tahun 2018 sebanyak 37 kasus, 11 kasus WPV1 di Afganistan, 3 Kasus WPV1 di Pakistan, 11 kasus cVDPV2 di Republik Demokratik Kongo, 4 Kasus cDVDPV2 di Nigeria, 4 kasus cVDPV di Somalia dan 4 kasus cVDPV1 di Papua New Guinea.
Jumlah kumulatif kasus polio tahun 2017 hingga tahun 2018 sebanyak 155 kasus dengan rincian sebagai berikut :
Kasus polio di Negara endemis sebanyak 40 kasus, dengan rincian jenis WPV1 sebanyak 36 kasus (Pakistan 11 kasus dan Afganistan 25 kasus) dan cVDPV2 sebanyak 4 kasus di Nigeria. Adapun kasus polio di negara non endemis sebanyak 110 kasus, dengan rincian jenis cVDPV1 sebanyak 4 kasus di Papua New Guinea, jenis cVDPV2 sebanyak 33 kasus di Republik Demokratik Kongo, 74 kasus di Republik Arab Syria, dan 1 kasus di Somalia. Jenis cVDPV3 sebanyak 2 kasus di Somalia, dan cVDPV jenis kombinasi 2 dan 3 sebanyak 1 kasus di Somalia.
(Sumber http://polioeradication.org/polio-today/polio-now/this-week/ per tanggal 14 Agustus 2018).
Kumulatif kasus MERS sejak September 2012 sampai akhir Juni 2018 sebanyak 2.229 kasus dengan 791 kasus kematian (CFR 35,5%) di 27 Negara. Mayoritas kasus yang dilaporkan dari Arab Saudi yaitu 1853 kasus dengan 717 kematian (CFR 38,7%). (EMRO, MERS latest update, http://www.who.int/emergencies/mers-cov/en/ diakses 30 Juli 2018).
Negara yang melaporkan kasus MERS pada tahun 2018 adalah Saudi Arabia (84 kasus/ 24 kematian), Malaysia (1 kasus/1 kematian), Oman 1 Kasus/ 0 kematian dan United Arab Emirate (1 Kasus/ 0 kematian). (EMRO, MERS latest update, http://www.who.int/emergencies/mers-cov/en/ 30 Juli 2018).
Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sebanyak 2 orang. Satu orang merupakan jamaah umroh yang sakit saat berada di Arab namun, dirawat dan pulang kembali ke Indonesia setelah sembuh. Kasus kedua merupakan tenaga kerja Indonesia yang sakit MERS kemudian meninggal dan dimakamkan di Arab.
Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai 11 Juni 2018 sebanyak 511 kasus dengan rincian 507 kasus negatif MERS dan 4 kasus tidak dapat diambil spesimen.
Dilaporkan hingga 12 Agustus 2018, sebanyak 30 kasus konfirmasi, 27 kasus probable, 58 kasus suspek dengan 41 kematian (14 kematian dari kasus konfirmasi dan 27 dari kasus probable). Dilaporkan delapan kasus pada petugas kesehatan (7 kasus konfirmasi dan 1 kasus probable dengan satu kematian). Keseluruhan kasus berasal dari Zona Kesehatan Mabalako (24 kasus konfirmasi, 21 kasus probable, 45 kasus suspek, dan total 32 kematian), Beni (5 kasus konfirmasi dengan 2 kematian dan 7 kasus suspek), Butembo (2 kasus probable dengan 2 kematian dan 2 kasus suspek), Oicha (1 kasus probable dengan 1 kematian), Musienene (1 kasus probable dengan 1 kematian), Mandima (1 kasus konfirmasi dan 2 kasus probable dengan 3 kematian) dan Masereka (4 kasus suspek). (EVD External Situation Report, tanggal 14 Agustus 2018).
Hingga 11 Agustus 2018 sebanyak 990 kontak berada dalam pemantauan, di wilayah Mabalako (790 kontak), Beni (141 kontak), dan Mandima (59 kontak), sebanyak 940 kontak (95%) berhasil dipantau. Dari keseluruhan kontak, sebanyak 129 kontak merupakan tenaga kesehatan yang berasal dari wilayah Mabalako (72 kontak), dan Beni (57 kontak).
Adanya krisis kemanusiaan dan buruknya keamanan di sebalah utara Provinsi Kivu ini membuat respon terhadap outbreak PVE menjadi lebih sulit. Jalur penghubung (jalur udara, perairan, ataupun darat) antara wilayah terjangkit dengan negara tetangga DRC (berbatasan dengan Uganda dan Rwanda) menjadi salah satu potensi penyebaran PVE tingkat regional, mengingat adanya pergerakan pengungsi dari DRC menuju beberapa negara tetangga. WHO menilai risiko penyebaran PVE di kali ini tergolong tinggi pada level nasional dan regional dan rendah di level global.
Kumulatif kasus Influenza A(H5N1) sejak tahun 2003 sampai 2018 sebanyak 860 kasus dengan 454 kasus kematian (CFR 53 %) yang dilaporkan dari 16 negara. (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 630, 6 April 2018).
Pada tahun 2018 belum ada kasus yang dilaporkan.
Kumulatif kasus A(H5N1) sejak tahun 2005 sampai 2 Juli 2018 sebanyak 200 kasus dengan 168 kematian (CFR 83,9 %).
Tahun 2018 dilaporkan 1 kasus konfirmasi A(H5N6) di Cina dengan onset tanggal 19 Desember 2017.
Kumulatif kasus A (H5N6) sejak tahun 2014 sampai 30 Juni 2018 sebanyak 19 kasus dengan 6 kematian (CFR 31,57 %) di negara Cina (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 631, 6 April 2018).
Tahun 2018 dilaporkan dua kasus konfirmasi A(H7N9) di Cina.
Kumulatif kasus flu burung A (H7N9) sejak tahun 2013 sampai 30 Juli 2018 dilaporkan sebanyak 1.567 kasus konfirmasi dengan 615 kematian (CFR 39,2%) (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 631, 6 April 2018).
Tahun 2018 dilaporkan tiga kasus A(H9N2) di Cina.
Kumulatif kasus flu burung A(H9N2) sejak Desember 2015 hingga 30 Juli 2018 sebanyak 19 kasus di Cina. (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 631, 6 April 2018).
Sejak 14 Februari 2018 dilaporkan 1 kasus konfirmasi flu burung A (H7N4) dari Cina, dan sampai tanggal 2 Juli 2018 belum ada kasus baru yang dilaporkan lagi. (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 631, 6 April 2018).
Sejak Januari 2016 sampai dengan 13 Maret 2017, 7 negara dan teritorial bagian Amerika melaporkan kasus konfirmasi Demam Kuning antara lain : Bolivia, Brazil, Kolumbia, Ekuador, Guyana Perancis, Peru dan Suriname. Di Brazil sejak 1 Juli 2017 sampai 24 April 2018, ada 1.218 kasus konfirmasi demam kuning dengan 364 kematian (CFR 30%). Semua kasus konfirmasi di Brasil dikaitkan dengan penularan tipe sylvatic tanpa bukti transmisi yang terkait dengan tipe perkotaan. Pada 24 April 2018, 19 kasus konfirmasi dilaporkan terjadi pada pelaku perjalanan yang belum divaksinasi dimana 3 diantaranya terdeteksi di Brasil, dan 16 dilaporkan dari Argentina, Prancis, Jerman, Belanda, Rumania, Swiss, dan Inggris. (Update disease outbreak news WHO, 3 Mei 2018)
Penyakit Demam Kuning saat ini juga aktif di Nigeria yang dikonfirmasi di 11 negara bagian (Kwara, Kogi, Kano, Zamfara, Kebbi, Nasarawa, Niger, Katsina Edo, Ekiti, dan Rivers). Sejak 12 September 2017 sampai 15 Juli 2018, total kasus di Nigeria adalah 2.400 kasus suspek dengan 2.215 sampel darah yang dikumpulkan dan diuji di laboratorium Nigeria. Dari sampel darah yang diuji di laboratorium Nigeria, ada 110 sampel dugaan positif, kemungkinan, dan tidak menyakinkan yang dikirim ke IP Dakar. Hasilnya 47 sampel (37,3%) di Nigeria dikonfirmasi positif, 77 sampel negatif, dan 2 sampel menunggu hasil dari IP Dakar. Total kematian adalah 47 kematian dari total kasus, sedangkan 10 kematian dari total kasus konfirm (CFR 21.3%). (Yellow Fever Situation Report Nigeria Centre For Disease Control No. 28, 9 Juli 2018)
Pada tanggal 14 Agustus 2018 melaporkan satu kasus konfirmasi autoktonous Penyakit Demam Kuning di French Guiana. Dilaporkan kasus seorang laki-laki, usia 47 tahun, warga negara Swiss (belum tervaksinasi Demam Kuning) yang tinggal di French Guiana. Kasus tinggal di dalam hutan di wilayah Roura sejak April 2018. Tim penyelidikan epidemiologi tidak menemukan adanya tambahan kasus penyakit Demam Kuning di area tempat tinggal kasus, dan tidak ada laporan adanya kejadian luar biasa kematian pada primata di sekitar tempat tinggal kasus.
Sejak 1 Januari sampai 5 Agustus 2018 dilaporkan sebanyak 2.334 kasus suspek dari 22 negara bagian (Abia, Adamawa, Anambra, Bauchi, Benue, Delta, Ebonyi, Edo, Ekiti, Enugu, FCT, Gombe, Imo, Kaduna, Kogi, Lagos, Nasarawa, Ondo, Osun, Rivers, Taraba, dan Plateau). Dari kasus tersebut terdapat 481 kasus konfirmasi dengan 123 kematian (CFR 25.6%), 10 probable, dan 1.844 negatif. Tiga negara yang melaporkan 82% dari kasus konfirmasi demam lassa adalah negara Edo (44%), Ondo (24%), dan Ebonyi (14%). Sejak wabah terdapat 39 petugas kesehatan terinfeksi demam lassa yang tersebar di 7 negara bagian (Ebonyi, Edo, Kogi, Nasarawa, Ondo, Taraba dan Abia) dengan 10 kematian. Terdapat 6.383 kontak erat yang telah diidentifikasi: 439 (6,9%) masih di lakukan pengamatan, 5.846 (91,6%) telah dilakukan pengamatan selama 21 hari, 10 (0,2%) hilang pengamatan. Sebanyak 88 (1,4%) kontak simptomatis telah diidentifikasi dan 30 orang (34%) diantaranya dinyatakan positif. (Lassa Fever Situation Reports Nigeria Center For Diseases Center No. 32, 5 Agustus 2018)
Listeriosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes dan menyebar melalui pangan yang terkontaminasi (foodborne disease). Saat ini sedang terjadi KLB di tiga wilayah yaitu:
Nipah virus di India dilaporkan dari dua wilayah dari Kabupaten Kerala yaitu Kozhikode dan Malappuram. Sebanyak 19 kasus (18 kasus konfirmasi dan 1 kasus suspek yang meninggal namun belum sempat diambil sampelnya) 17 kasus diantaranya meninggal. Outbreak kali ini dilokalisasi di dua wilayah Kerala yaitu Kozhikode dan Mallapuram. Tidak ada kasus kematian baru yang dilaporkan sejak 1 juni 2018 . Pada 30 Juli 2018 dilaporkan adanya penularan dari manusia ke manusia di Kerala (WHO Event Update, 7 Agustus 2018).
Nipah virus merupakan penyakit zoonosis dengan angka kematian yang tinggi (40% - 70%) khususnya di wilayah Asia Tenggara. Namun, hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi nipah virus. Penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas, biasanya terjadi pada anggota keluarga dan tenaga kesehatan yang tidak terlindungi dengan aman melakukan kontak langsung dengan pasien.
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
Tim Kerja
Penyakit Infeksi Emerging
Gedung Adhyatma
Lantai 6
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950
Berlangganan
Jangan Lewatkan Berita terbaru Media informasi penyakit infeksi emerging
Korespondensi :
[email protected]