KASUS HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI ETIOLOGINYA (ACUTE HEPATITIS OF UNKNOWN AETIOLOGY)

09 May 2022 | A M Nasir

KASUS HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI ETIOLOGINYA

(ACUTE HEPATITIS OF UNKNOWN AETIOLOGY)

 

Update per 9 Mei 2022 (informasi dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan bukti-bukti terbaru)

 

Informasi Umum

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology). Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.  Saat ini masih dalam penyelidikan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut, serta apakah ada hubungannya dengan COVID-19. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu.

 

1.    Apa saja gejala yang dialami?

Gejala awal yang dialami adalah Mual, Muntah, Diare Berat, dan Demam Ringan. Gejala bisa berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.

 

2.    Siapa saja yang terinfeksi?

Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.

 

3.    Dimana saja kasus ini sudah dilaporkan?

Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya telah dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Perancis (2 kasus), Rumania (1 kasus), dan Belgia (1 kasus).

 

4.    Apa penyebab dari penyakit ini?

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat ini masih dalam penyelidikan. Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa adanya agen biologis, kimiawi, dan agen lain masih terus dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi.

 

5.    Apakah penyakit ini terkait dengan vaksinasi COVID-19?

Tidak ada bukti bahwa kejadian ini terkait dengan vaksinasi COVID-19 karena sebagian besar anak-anak yang terkena dampak belum menerima vaksin COVID-19. Penjelasan infeksi dan non-infeksi lainnya perlu dinilai sepenuhnya untuk memahami dan mengelola risiko.

 

6.    Bagaimana cara pencegahannya?

     Sambil menunggu informasi lebih lanjut, masyarakat diharapkan untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama rutin melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi. Pastikan makan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta menerapkan protokol kesehatan seperti biasa yaitu mengurangi mobilitas, menggunakan masker selama bepergian, menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari keramaian dan kerumunan.

 

EMPAT LANGKAH PENTING PENANGAN HEPATITIS AKUT :

1.    1. Waspada gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertau demam ringan.

2.    2. Jika muncul gejala awal, segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

3.    3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.

 

4.    4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU Anak. 

 

Catatan :

Fasilitas Kesehatan yang mendapatkan kasus dengan gejala yang dicurigai mengarah penyakit ini,  harus segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dilaporkan secara berjenjang ke Pusat. 

 

Download media terkait gejala dan penanganan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya disini.