Frequently Asked Questions (FAQ) Demam Lassa

07 Mar 2025 | Admin Infem
Apa itu Demam Lassa?

Demam Lassa adalah penyakit hemoragik yang disebabkan oleh infeksi virus Lassa (LASV), merupakan virus RNA yang berantai tunggal,  golongan arbovirus,  genus Arenavirus dan family Arenaviridae. Virus ini berkembangbiak pada tikus Mastomys, spesies Mastomys Natalensis, umumnya dikenal sebagai tikus multimammate.

Bagaimana Gejala Demam Lassa?

Tanda dan gejala Demam Lassa biasanya muncul 1-3 minggu setelah terpapar virus. Sekitar 80% infeksi Demam Lassa akan menyebabkan gejala ringan dan seringkali tidak terdiagnosis. Gejala ini adalah demam ringan, sakit kepala dan malaise. Gejala berat terjadi diantara 20% orang yang terinfeksi seperti terjadi pembengkakan wajah, terdapat cairan dalam rongga paru-paru, pendarahan dari mulut, hidung, saluran vagina atau pencernaan dan tekanan darah rendah. Pada tahap selanjutnya terdapat adanya protein urin, shock, kejang, tremor, disorientasi, dan koma.

Bagaimana orang bisa tertular demam Lassa?

Manusia biasanya terinfeksi virus Lassa dari paparan air seni atau kotoran yang terinfeksi tikus Mastomys. Virus Lassa juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan darah, urine, feses, atau sekresi tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi Demam Lassa. Tidak ada bukti secara epidemiologi yang mendukung penyebaran virus Lassa melalui udara antar manusia. Penularan dari orang ke orang terjadi pada pasien yang sedang dalam perawatan kesehatan, di mana virus dapat menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum suntik yang digunakan kembali.

Bisakah Penularan Demam Lassa Dari Orang Yang Terinfeksi Tapi Tidak Memiliki Gejala?

Tidak. Orang yang tidak memiliki gejala tidak menular.

Bagaimana Demam Lassa mempengaruhi hewan?

Tikus Mastomys yang terinfeksi tidak mengalami penyakit akibat virus. Mereka terus mengeluarkan virus dari ekskresi untuk waktu yang lama, kemungkinan besar selama seumur hidup mereka.

 

Berapa Lama Masa Inkubasi Demam Lassa?

Berkisar 6-21 hari. Tingkat fatal kasus Demam Lassa secara keseluruhan sekitar 1-15% pada pasien yang menjalani rawat inap. Kematian biasanya terjadi pada hari ke-14 sejak munculnya gejala. Sekitar lebih dari 80% kasus pada ibu hamil, menyebabkan tingkat kematian ibu dan janin pada usia kehamilan akhir (trimester ketiga kehamilan).

Bagaimana Diagnosis Demam Lassa?

Gejala klinik Demam Lassa sangat bervariasi dan tidak spesifik, sehingga sulit untuk didiagnosis, terutama di awal perjalanan penyakit. Demam Lassa sulit dibedakan dari demam virus lainnya seperti penyakit virus Ebola serta penyakit lain yang menyebabkan demam, termasuk malaria, shigellosis, demam tifoid dan demam kuning. Diagnosis pasti membutuhkan pengujian yang hanya tersedia di laboratorium rujukan. Infeksi virus Lassa hanya dapat didiagnosis secara definitif di laboratorium menggunakan tes berikut:

1. Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay

2. Antibodi enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

3. Tes deteksi antigen

4. solasi virus dengan kultur sel.

Dimana Area Terjangkit Demam Lassa?

Daerah endemis Demam Lassa adalah Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria dan yang tereksposur tikus Mastomys. Risiko pemaparan mungkin juga terjadi di Negara Afrika Barat lainnya dimana tikus Mastomys berada. Daerah di Nigeria yang telah melaporkan kasus konfirmasi demam lassa adalah Edo, Ondo, Bauchi, Nasarawa, Ebonyi, Anambra, Benue, Kogi, Imo, Plateau, Lagos, Taraba, Delta, Osun, Rivers, FCT, Gombe, Ekiti, Kaduna, Abia and Adamawa.

Bagaimana Informasi Kelompok Risti Dan Petugas Kesehatan Tentang Penyakit Demam Lassa?

Anggota keluarga dan petugas layanan kesehatan harus selalu berhati-hati untuk menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh ketika merawat orang sakit. Gunakan alat pelindung diri untuk mencegah penularan virus Lassa seperti masker, sarung tangan, gaun, dan perisai wajah. Pasien yang diduga Demam Lassa harus dirawat di ruangan khusus “tindakan isolasi,” sedangkan peralatan medis harus rutin disterilkan untuk mencegah kontaminasi.

Bagaimana Informasi Bagi Petugas Laboratorium?

Petugas laboratorium juga berisiko untuk menghindari penularan, sampel yang diambil dari manusia dan hewan untuk penyelidikan infeksi virus Lassa harus ditangani oleh staf terlatih dan diproses dilaboratorium yang dilengkapi dengan penanganan biologis maksimum.

Bagaimana Faktor Risiko Demam Lassa?

Infeksi Demam Lassa bisa terjadi kepada siapa saja, baik pria maupun wanita. Demam Lassa juga bisa menyerang semua kelompok umur, namun ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan orang lebih rentan, antara lain:

a. Penduduk di daerah pedesaan, dimana keberadaan tikus mastomys lebih banyak

b. Penduduk di daerah pedesaan yang sanitasinya buruk

c. Manusia yang terpapar kotoran (urine atau feses) dari tikus mastomys yang terinfeksi

d. Penyebaran manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan penderita Demam Lassa melalui kotoran (urin, feses), darah atau cairan tubuh lainnya. Selain itu dapat melalui alat medis yang terkontaminasi.

Bagaimana Pencegahan Demam Lassa?

Pencegahan demam Lassa bergantung bagaimana menghindari paparan tikus atau lingkungan dimana tikus berada. Menjaga rumah dan tempat - tempat umum tetap bersih, sanitasi yang memadai dan pembuangan sampah, menjaga makanan dalam wadah tertutup, memasang perangkap dan memasang racun tikus pada tempat yang yang tepat merupakan sarana penting untuk menjaga lingkungan bebas dari tikus. Transmisi nosokomial dapat dicegah dengan melakukan tindakan pengendalian infeksi yang tepat, termasuk menggunakan pakaian pelindung dan sarung tangan untuk menghindari kontak dengan sekresi pasien.

Apa pengobatan untuk penderita Demam Lassa?

Obat antiviral yang disebut ribavirin telah digunakan dengan beberapa keberhasilan pada pasien Demam Lassa. Orang-orang dengan Demam Lassa akan mendapat perawatan medis seperti cairan, oksigen, transfusi darah, dan apapun Obat-obatan lainnya seperlunya. Pengobatan dini adalah yang terbaik.

Update 7 Maret 2025. FAQ ini akan diupdate sesuai dengan perkembangan situasi.