Frequently Asked Questions (FAQ) Meningokokus

11 Mar 2025 | Admin Infem
Apa itu Meningitis Meningokokus?

Meningitis Meningokokus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri tersebut menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang serta menyebabkan pembengkakan. Hingga saat ini terdapat enam serogroup bakteri meningokokus yang berkaitan dengan kejadian wabah penyakit yakni A, B, C, W, X, dan Y.

Apakah Penyakit Meningitis Meningokokus merupakan penyakit baru?

Penyakit Meningitis Meningokokus telah terekam melalui wabah pertama di daerah Afrika pada tahun 1840-an. Adapun, pada tahun 1887, seorang bakteriologis Austria (Anton Vaykselbaum) baru berhasil mengidentifikasi bakteri meningokokus sebagai salah satu penyebab Meningitis.

Apakah perbedaan antara penyakit Meningitis dan Meningitis Meningokokus?

Meningitis dapat diartikan sebagai peradangan membran meninges (selaput otak), sedangkan meningitis meningokokus merupakan salah satu bentuk Meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. 

Bagaimana situasi persebaran Penyakit Meningitis Meningokokus di dunia?

Penyakit Meningitis Meningokokus telah tersebar di seluruh dunia dengan kejadian tertinggi ditemukan di sub-Sahara Afrika atau wilayah yang disebut “The Meningitis Belt atau sabuk meningitis” mulai dari Senegal di sebelah barat sampai ke Ethiopia di sebelah timur yang meliputi 26 negara. Di wilayah ini epidemi besar terjadi tiap 5 hingga 12 tahun dengan tingkat kejadian hingga 1.000 kasus per 100.000 penduduk. Di wilayah lain tingkat kejadian penyakit lebih rendah dan wabah hanya sesekali.

 

Pada tahun 2023, telah dilaporkan sebanyak 6.469 kasus dengan 570 kasus konfirmasi dan 420 kematian yang tersebar di 5 negara di wilayah WHO Pasifik Barat (Taiwan, Singapura, Selandia Baru, Australia, dan Cina), 3 negara di wilayah WHO Afrika (RD Kongo, Niger, dan Nigeria), 2 negara di wilayah WHO Eropa (Italia dan Norwegia), dan 1 negara di wilayah WHO Amerika (Amerika Serikat).

 

Selain itu, kasus Meningitis Meningokokus sering dilaporkan di Arab Saudi. Pada tahun 2002-2011, terdapat 184 kasus konfirmasi Meningitis Meningokokus (hanya 9% berasal dari jamaah haji dan umrah) yang dominan disebabkan oleh serogroup W135. Akan tetapi, pada tahun 2012-2019 dilaporkan 44 kasus konfirmasi yang seluruhnya merupakan WN Arab Saudi. 

Bagaimana situasi persebaran Meningitis Meningokokus di Indonesia?

Handayani (2006) dari hasil penelitian dan hasil survei rutin karier meningitis meningokokus pada jemaah haji Indonesia pada tahun 1993-2003 menyebutkan bahwa pada jemaah haji Indonesia ditemukan adanya karier meningokokus sekitar 0,3%-11% dengan serogroup A, B, C, dan W135. Semenjak diberlakukan vaksinasi meningitis bagi jemaah haji, umroh, TKI pada tahun 2010, belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi penyakit Meningitis Meningokokus di Indonesia. 

Apa saja gejala dan tanda seseorang terkena Meningitis Meningokokus?

Gejala dapat muncul pertama kali seperti penyakit flu dan dapat memburuk dengan cepat. Gejala yang paling umum diantaranya demam, sakit kepala, dan kaku kuduk. Selain itu, seringkali ditambah dengan beberapa gejala lain seperti mual, muntah, fotofobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya), dan gangguan neurologis seperti letargi, delirium, koma, serta dapat disertai kejang.

 

Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan tanda-tanda seperti tanda meningeal (kaku kuduk, tanda Kernig atau Brudzinski), tanda neurologis seperti kesadaran menurun, adanya purpura yang terlokalisir di ekstremitas atau tersebar di seluruh tubuh, kulit, atau mukosa (konjungtiva), tekanan darah menurun disertai dengan gejala syok, dan infeksi fokal seperti radang sendi, pleuritis atau pneumonia, perikarditis, dan episkleritis.

 

Akan sulit mengenali gejala tersebut pada bayi dengan usia di bawah 1 tahun. Gejala atau tanda yang umum dialami adalah muntah, sulit makan, lambat atau tidak aktif, mudah tersinggung, kaku kuduk, atau menonjolnya ubun-ubun anterior .

Apakah terdapat gejala yang lebih parah atau sulit dikenali di luar situasi epidemi?

Ada, yakni septikemia meningokokus, namun bentuk klinis ini jarang ditemui. Seseorang yang mengalami bentuk klinis ini dapat timbul gejala secara mendadak, demam dan syok, ruam petekie atau purpura yang mungkin awalnya tidak jelas. Pada 5-20% kasus, pasien dapat mengalami sepsis meningokokal fulminan dalam beberapa jam tanpa gejala meningitis. 

Berapa lama seseorang dapat timbul gejala setelah terpapar bakteri Neisseria meningitidis?

Seseorang dapat mengalami gejala setelah terpapar bakteri Neisseria meningitidis rata-rata 1-10 hari, namun umumnya sudah mengalami gejala pada hari ke-3 hingga hari ke-4. Mulai dari sakit kepala hebat, demam, mual, muntah, fotofobia, kaku duduk, hingga timbul tanda gangguan neurologis (letargi, delirium, koma, dan kejang).

Bagaimana seseorang dapat tertular bakteri Neisseria meningitidis?

Bakteri Neisseria meningitidis hanya dapat menginfeksi manusia, melalui kontak dekat dengan droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan (saliva) dari orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat mudah ditularkan pada kegiatan-kegiatan berskala besar/mass gathering (ibadah haji, jambore, konser, dsb.) 

Bisakah seseorang yang tidak bergejala namun terinfeksi Meningitis Meningokokus menularkan kepada orang lain?

Sebesar 1-10% populasi yang terinfeksi bakteri Neisseria meningitidis pada tenggorokannya, tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, pembawa (carrier) bakteri Neisseria meningitidis baik bergejala maupun tidak bergejala dapat menularkan penyakit ini. 

Siapakah yang berisiko terkena penyakit Meningitis Meningokokus?

Setiap orang dari segala usia, ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin berpotensi terpapar bakteri Neisseria meningitidis ketika memiliki potensi kontak dengan pasien terinfeksi. Namun terdapat beberapa pekerjaan atau kelompok berisiko yang memungkinkan seseorang terinfeksi penyakit Meningitis Meningokokus:

·       Orang yang tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi 

·       Teman sekamar dengan orang yang terinfeksi

·       Setiap orang yang memiliki kontak langsung dengan sekresi tenggorokan (saliva) orang yang terinfeksi, seperti melalui ciuman.

·       Orang yang tinggal pada area pemukiman padat penduduk

 

Apakah Meningitis Meningokokus dapat ditularkan melalui hewan?

Hingga saat ini, bakteri Neisseria meningitidis hanya dapat menginfeksi manusia, tidak ada reservoir pada hewan. 

Bagaimana cara penegakkan diagnosis Meningitis Meningokokus?

Penyakit meningokokus terkadang sulit untuk didiagnosis karena tanda dan gejala yang ditimbulkan banyak memiliki kesamaan dengan gejala dari penyakit lain. Diagnosis awal meningitis meningokokus dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis diikuti oleh fungsi lumbal yang menunjukkan cairan serebrospinal (CSS) purulen. Hasil diagnosis dapat didukung dengan menumbuhkan bakteri dari spesimen CSS atau darah, dengan tes aglutinasi atau dengan PCR. 

Apakah sudah ada pengobatan untuk Meningitis Meningokokus?

Pemberian antibiotik kepada pasien menjadi terapi yang dapat dilakukan untuk menangani kasus Meningitis Meningokokus. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa penyakit ini berpotensi fatal dan perlu dilihat sebagai keadaan darurat medis. Sehingga pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit. Apabila penderita mengalami infeksi yang cukup serius, maka pasien dapat menerima pengobatan lain seperti dukungan pernapasan, obat untuk menangani tekanan darah rendah, pengangkatan jaringan mati, hingga perawatan luka. 

Bagaimana tingkat keparahan Meningitis Meningokokus?

Satu dari lima penyakit Meningitis Meningokokus ini akan mengalami kecacatan jangka panjang, seperti: kehilangan anggota tubuh, ketulian, masalah sistem saraf, dan kerusakan otak. 

Case Fatality Rate (CFR) dari Meningitis Meningokokus sejauh ini dilaporkan pada rentang 5-15% tergantung pada gejala klinisnya.

Bagaimana cara mencegah tertular penyakit Meningitis Meningokokus?

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit meningitis adalah dengan membiasakan dan menjaga kebiasaan hidup sehat seperti banyak istirahat serta tidak melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Selain itu, penyakit meningitis meningokokus juga dapat dicegah oleh vaksinasi. 

Apakah sudah ada vaksin untuk mencegah penularan bakteri Neisseria meningitidis?

Vaksin penyakit meningitis meningokokus berlisensi telah tersedia lebih dari 40 tahun. Meskipun sudah terdapat perbaikan dalam cakupan galur dan ketersediaan vaksin, namun sampai saat ini tidak ada vaksin universal untuk penyakit meningitis meningokokus. Vaksin masih spesifik sesuai serogroup dengan memberikan berbagai tingkat perlindungan.

Vaksin quadrivalen direkomendasikan untuk mengontrol wabah akibat N. meningitides serogroup A, C, Y dan W-135. Terdapat dua vaksin meningokokus quadrivalen (A, C, Y, W135) yang mendapat lisensi di Indonesia adalah:

a. Vaksin meningokok polisakarida (MPSV4)

b. Vaksin meningokok konjugat (MCV4/MenACWY) 

Pemberian vaksin diberikan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke negara endemis meningitis, yang belum mendapatkan vaksin meningitis atau sudah habis masa berlakunya. Pemberian imunisasi meningitis meningokokus diberikan minimal 30 (tiga puluh) hari sebelum keberangkatan. Setiap orang yang telah diberikan vaksinasi diberikan sertifikat vaksinasi internasional atau International Certivicate of Vaccination (ICV). Vaksinasi meningitis meningokokus dapat didapatkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Klinik, atau Rumah Sakit yang telah ditunjuk pemerintah.

Update 13 Maret 2025. FAQ ini akan diupdate sesuai dengan perkembangan situasi.