Legionellosis merupakan infeksi bakteri yang bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella. Peneliti mengidentifikasi setidaknya terdapat 60 spesies Legionella yang berbeda dan 20 di antaranya dapat menyebabkan panyakit Legionellosis pada manusia. Legionella pneumophilla merupakah spesies yang paling umum menyebabkan penyakit pada manusia
Tidak, Legionellosis bukan merupakan penyakit baru. Legionella telah diidentifikasi setelah wabah pada tahun 1976 di Philadelphia. Wabah pneumonia yang sebelumnya belum diidentifikasi sebelum tahun 1976 telah dikonfirmasi sebagai penyakit Legionellosis. Para peneliti masih terus mempelajari terkait penyakit tersebut.
Dari tahun 2010-2019 pernah dilaporkan beberapa kasus Legionellosis dari wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali dan Jawa Barat berdasarkan penemuan kasus dari negara asalnya, namun tidak dilaporkan adanya kematian.
Seseorang dapat tertular Legionellosis dengan menghirup aerosol (partikel padat atau cair yang terdapat di udara) atau meminum air yang mengandung bakteri Legionella. Namun berdasarkan penelitian terakhir, kurang dari 5 orang per 100 penduduk yang terpapar bakteri Legionella dapat mengalami Legionellosis karena umumnya masyarakat memiliki ketahanan terhadap penyakit ini. Belum ada laporan penularan langsung dari manusia ke manusia
Ya, peneliti telah mengonfirmasi bahwa bakteri ini dapat ditemukan pada sumber air alami atau buatan. Bakteri ini umumnya dapat berkembang pada air hangat dengan rentang suhu 20- 50 derajat Celcius dan air yang tergenang.
Pada umumnya tidak. Sumber air alami yang meliputi sungai, danau, kolam, dan lumpur, umumnya memiliki tingkat Legionella yang sangat rendah sehingga memiliki kemungkinan kecil menjadi sumber penularan. Di sumber air kemungkinan tidak dapat menyebabkan penyakit
Air yang terdapat pada menara pendingin udara, kondenser, uap dari bak mandi air panas yang tidak dibersihkan dengan benar, humidifier (pelembap udara), spa whirlpool, shower (pancuran air), dan keran dapat terkontaminasi dengan bakteri Legionella sehingga dapat menularkan kepada manusia ketika aerosol dari sumber tersebut terhirup atau tertelan.
Prosedur pembersihan khusus dengan tenaga profesional dapat mengeliminasi keberadaan bakteri Legionella pada sumber air. Umumnya dapat menggunakan produk kimia mengandung klorin atau air dengan suhu tinggi.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Legionellosis:
Gejala awal dari penyakit Legionellosis sangat mirip dengan flu. Setelah beberapa hari (1 atau 2 hari) dapat muncul gejala pneumonia yang lebih parah. Gejala gastrointestinal seperti diare dan mual mungkin saja dapat muncul. Dalam banyak kasus pneumonia berat memerlukan rawat inap serta dalam beberapa kasus Legionellosis dapat menyebabkan kematian.
Gejala awal seperti flu:
Gejala umum seperti pneumonia:
Gejala pada umumnya muncul 2-10 hari setelah terinfeksi
Apabila Anda mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan pilek, Anda disarankan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat dilakukan pemeriksaan klinis serta diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi tes sputum (dahak), darah, atau urin.
Apabila Anda terdiagnosis mengalami Legionellosis, dokter atau tenaga profesional kesehatan akan merekomendasikan Anda untuk melakukan pengobatan, salah satunya menggunakan antibiotik. Pengobatan segera dapat mengurangi tingkat keparahan dan meningkatkan tingkat kepulihan. Sebagian besar, perawatan di rumah sakit diperlukan bagi pasien yang telah mengalami pneumonia berat dengan demam tinggi, dan masalah pernafasan berat.
Kematian akibat Legionellosis tergantung kepada beberapa faktor, yakni derajat kesakitan saat terkonfirmasi, pemberian antibiotik, serta keberadaan penyakit penyerta. Kemungkinan seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh meninggal karena Legionellosis sebesar 40-80%. Namun, angka tersebut dapat menurun 5-30% apabila dilakukan tatalaksana pengobatan atau penanganan kasus dengan benar.
Cara terbaik untuk mencegah adalah dengan menghindari kondisi air yang dapat menyebabkan bakteri Legionella berkembang. Hal tersebut meliputi:
Legionellosis tidak dapat menular dari manusia ke manusia, melainkan bersumber dari aerosol atau air yang terkontaminasi bakteri Legionella. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengupayakan kerjasama dan kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikan faktor risiko di lingkungan.
Legionellosis merupakan infeksi bakteri yang bersifat akut dan disebabkan oleh bakteri Legionella. Penyakit ini dipercaya telah terdistribusi hampir pada berbagai negara di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus penyakit ini pernah dilaporkan dari tahun 2010-2019 dari wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali dan Jawa Barat berdasarkan penemuan kasus dari negara asal. Selain itu, pada 30 Mei 2023, telah dilaporkan 2 kasus konfirmasi pertama Legionellosis (WNI) di Kota Bandung, Jawa Barat.
Update: 10 Juni 2023. FAQ ini akan diupdate sesuai dengan perkembangan situasi.
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
Tim Kerja
Penyakit Infeksi Emerging
Gedung Adhyatma
Lantai 6
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950
Berlangganan
Jangan Lewatkan Berita terbaru Media informasi penyakit infeksi emerging
Korespondensi :
infeksiemerging@kemkes.go.id