Total kasus kumulatif tahun 2018 sebanyak 79 kasus, 15 kasus WPV1 di Afganistan, 4 Kasus WPV1 di Pakistan, 15 kasus cVDPV2 di Republik Demokratik Kongo, 16 Kasus cDVDPV2 di Nigeria, 11 kasus cVDPV di Somalia dan 15 kasus cVDPV1 di Papua New Guinea.
Jumlah kumulatif kasus polio tahun 2017 hingga tahun 2018 sebanyak 197 kasus dengan rincian sebagai berikut :
Kasus polio di Negara endemis sebanyak 57 kasus, dengan rincian jenis WPV1 sebanyak 41 kasus (Pakistan 12 kasus dan Afganistan 29 kasus) dan cVDPV2 sebanyak 16 kasus di Nigeria. Adapun kasus polio di negara non endemis sebanyak 140 kasus, dengan rincian jenis cVDPV1 sebanyak 15 kasus di Papua New Guinea, jenis cVDPV2 sebanyak 37 kasus di Republik Demokratik Kongo, 74 kasus di Republik Arab Syria, dan 5 kasus di Somalia. Jenis cVDPV3 sebanyak 5 kasus di Somalia, dan cVDPV jenis kombinasi 2 dan 3 sebanyak 1 kasus di Somalia.
(Sumber http://polioeradication.org/polio-today/polio-now/this-week/ per tanggal 9 Oktober 2018).
Kumulatif kasus MERS sejak September 2012 sampai akhir 16 September 2018 sebanyak 2.254 kasus dengan 800 kasus kematian (CFR 35,48%) di 27 Negara. Mayoritas kasus yang dilaporkan dari Arab Saudi yaitu 1870 kasus. (WHO Event Update http://apps.who.int/ihr/eventinformation/bulletin/36808-event-update-2018-09-27 diakses 1 Oktober 2018).
Negara yang melaporkan kasus MERS pada tahun 2018 adalah Saudi Arabia (119 kasus/ 57 kematian), Malaysia (1 kasus / 0 kematian), Oman (1 kasus / 0 kematian) United Arab Emirate (1 Kasus/ 0 kematian), Republik Korea (1 kasus/ 0 kematian), dan United Kingdom (1 kasus/ 0 kematian).
Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sebanyak 2 orang. Satu orang merupakan jamaah umroh yang sakit saat berada di Arab namun, dirawat dan pulang kembali ke Indonesia setelah sembuh. Kasus kedua merupakan tenaga kerja Indonesia yang sakit MERS kemudian meninggal dan dimakamkan di Arab.
Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai 29 September 2018 sebanyak 518 kasus dengan rincian 513 kasus negatif MERS dan 5 kasus tidak dapat diambil spesimen.
Dilaporkan hingga 2 Oktober 2018, sebanyak 181 kasus EVD (146 kasus konfirmasi dan 35 kasus probable) dengan 115 kematian (80 kematian dari kasus konfirmasi dan 35 dari kasus probable). Dilaporkan 19 kasus pada petugas kesehatan (18 kasus konfirmasi dan 1 kasus probable dengan tiga kematian). Keseluruhan kasus berasal dari delapan Zona Kesehatan di Provinsi Kivu Utara dan Provinsi Ituri, yaitu Zona Kesehatan Mabalako (70 kasus konfirmasi, 21 kasus probable, 65 kematian dan 8 kasus suspek), Beni (49 kasus konfirmasi, 8 kasus probable, 35 kematian dan 13 kasus suspek), Butembo (11 kasus konfirmasi, 2 kasus probable dengan 7 kematian), Oicha (2 kasus konfirmasi, 1 kasus probable dengan 1 kematian), Musienene (1 kasus probable dengan 1 kematian), Masereka (1 kasus konfirmasi dengan 1 kematian dan 2 suspek), Kalunguta (1 kasus konfirmasi tanpa kematian), Mandima (9 kasus konfirmasi, 2 kasus probable, 3 kematian dan 1 kasus suspek), Tchomia (2 kasus konfirmasi, 2 kematian dan 2 kasus suspek), dan Komanda (1 kasus konfirmasi tanpa kematian). Hingga 7 Oktober 2018 sebanyak 2.115 kontak berada dalam pemantauan. (EVD External Situation Report No.10, tanggal 7 Oktober 2018).
Adanya krisis kemanusiaan dan buruknya keamanan di sebelah utara Provinsi Kivu ini membuat respon terhadap outbreak PVE menjadi lebih sulit. Jalur penghubung (jalur udara, perairan, ataupun darat) antara wilayah terjangkit dengan negara tetangga DRC (berbatasan dengan Uganda, Rwanda dan South Sudan) menjadi salah satu potensi penyebaran PVE tingkat regional, mengingat adanya pergerakan pengungsi dari DRC menuju beberapa negara tetangga. Pada tanggal 28 September 2018, WHO menilai risiko penyebaran PVE saat ini tergolong sangat tinggi pada level nasional dan regional, dan tergolong rendah di level global.
Kumulatif kasus Influenza A(H5N1) sejak tahun 2003 sampai 2018 sebanyak 860 kasus dengan 454 kasus kematian (CFR 53 %) yang dilaporkan dari 16 negara. (WHO - Avian Influenza Weekly Update 656, 28 September 2018).
Pada tahun 2018 belum ada kasus yang dilaporkan.
Kumulatif kasus A(H5N1) sejak tahun 2005 sampai 2 Juli 2018 sebanyak 200 kasus dengan 168 kematian (CFR 83,9 %).
Tahun 2018 dilaporkan 3 kasus konfirmasi A(H5N6) di Cina
Kumulatif kasus A (H5N6) sejak tahun 2014 sampai 28 Agustus 2018 sebanyak 20 kasus dengan 6 kematian (CFR 28,57%) di negara Cina (WHO, WPRO weekly update tanggal 28 September 2018).
Tahun 2018 dilaporkan dua kasus konfirmasi A(H7N9) di Cina.
Kumulatif kasus flu burung A (H7N9) sejak tahun 2013 sampai 30 Juli 2018 dilaporkan sebanyak 1.567 kasus konfirmasi dengan 615 kematian (CFR 39,2%) (WHO - Avian Influenza Weekly Update 656, 28 September 2018).
Tahun 2018 dilaporkan empat kasus A(H9N2) di Cina.
Kumulatif kasus flu burung A(H9N2) sejak Desember 2013 hingga 27 September 2018 sebanyak 20 kasus di Cina. (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 656, 28 September 2018)
Sejak 14 Februari 2018 dilaporkan 1 kasus konfirmasi flu burung A (H7N4) dari Cina, dan sampai tanggal 27 September 2018 belum ada kasus baru yang dilaporkan lagi. (WHO - Avian Influenza Weekly Update No. 656, 28 September 2018).
Sejak Januari 2016 sampai dengan 13 Maret 2017, 7 negara dan teritorial bagian Amerika melaporkan kasus konfirmasi Demam Kuning antara lain : Bolivia, Brazil, Kolumbia, Ekuador, Guyana Perancis, Peru dan Suriname. Di Brazil sejak 1 Juli 2017 sampai 24 April 2018, ada 1.218 kasus konfirmasi demam kuning dengan 364 kematian (CFR 30%). Semua kasus konfirmasi di Brasil dikaitkan dengan penularan tipe sylvatic tanpa bukti transmisi yang terkait dengan tipe perkotaan. Pada 24 April 2018, 19 kasus konfirmasi dilaporkan terjadi pada pelaku perjalanan yang belum divaksinasi dimana 3 diantaranya terdeteksi di Brasil, dan 16 dilaporkan dari Argentina, Prancis, Jerman, Belanda, Rumania, Swiss, dan Inggris. (Update disease outbreak news WHO, 3 Mei 2018)
Penyakit Demam Kuning saat ini juga aktif di Nigeria yang dikonfirmasi di 11 negara bagian (Kwara, Kogi, Kano, Zamfara, Kebbi, Nasarawa, Niger, Katsina Edo, Ekiti, dan Rivers). Sejak 12 September 2017 sampai 23 September 2018, total kasus di Nigeria adalah 3.010* (sebelumnya tertulis 3101) kasus suspek dengan 2.846 sampel darah yang dikumpulkan dan diuji di laboratorium Nigeria. Dari sampel darah yang diuji di laboratorium Nigeria, dari 138 sampel yang diperiksa didapatkan hasil 47 positif, 77 sampel negatif, dan 14 sampel sedang diperiksa oleh IP Dakar. Total kematian adalah 51 kematian dari total kasus dan 10 kematian dari total kasus konfirmasi (CFR 7,9%). (Yellow Fever Situation Report Nigeria Centre For Disease Control Epi-week 38, 23 September 2018).
Sejak 1 Januari sampai 30 September 2018 dilaporkan sebanyak 2.648 kasus suspek dari 22 negara bagian Nigeria (Edo, Ondo, Bauchi, Nasarawa, Ebonyi, Anambra, Benue, Kogi, Imo, Plateau, Lagos, Taraba, Delta, Osun, Rivers, FCT, Gombe, Ekiti, Kaduna, Abia, Adamawa and Enugu). Dari kasus tersebut terdapat 523 kasus konfirmasi dengan 144 kematian (CFR 26.3%), 15 probable, dan 2.109 negatif. Tiga negara yang melaporkan 82% dari kasus konfirmasi demam lassa adalah negara Edo (46%), Ondo (23%), dan Ebonyi (13%). Sejak wabah terdapat 39 petugas kesehatan terinfeksi demam lassa yang tersebar di 7 negara bagian (Ebonyi, Edo, Kogi, Nasarawa, Ondo, Taraba dan Abia) dengan 10 kematian. Terdapat 7.524 kontak erat yang telah diidentifikasi: 193 (2,6%) masih di lakukan pengamatan, 7,175 (95.6%) telah dilakukan pengamatan selama 21 hari, 15 (0,2%) hilang pengamatan. Sebanyak 95 (1,4%) kontak simptomatis telah diidentifikasi dan 35 orang (0,5%) diantaranya dinyatakan positif. (Lassa Fever Situation Reports Nigeria Center For Diseases Center No. 40, 7 Oktober 2018).
Tidak ada perubahan data pada minggu ini, data masih mengacu pada laporan minggu sebelumnya.
Tidak ada perubahan data pada minggu ini, data masih mengacu pada laporan minggu sebelumnya.
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
Tim Kerja
Penyakit Infeksi Emerging
Gedung Adhyatma
Lantai 6
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950
Berlangganan
Jangan Lewatkan Berita terbaru Media informasi penyakit infeksi emerging
Korespondensi :
[email protected]